Antisipasi terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak agar tidak menyebar luas antar wilayah Desa/Kelurahan dan Kecamatan di Wilayah Kabupaten Dompu, Sekertaris Daerah, Gatot Gunawan Perantauan Putra, SKM., M.MKes, memimpin rapat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK.
Rapat di gelar Jum’at (09/09/22) sekitar pukul 19.30 Wita – Selesai di Ruang Rapat Sekda dihadiri Anggota Tim Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan wabah PMK.
Anggota Satgas yang hadir terdiri dari Sekda Dompu Selaku Ketua Satgas PMK, Kalak BPBD, Kadis Peternakan dan Keswan, diwakili Kabid Keswan dan Kesmavet Disnakkeswan, Kepala Bappeda dan Litbang di wakili Kabid Ekonomi, Kepala BPKAD di wakili oleh salah satu Kabid-nya.
Hadir juga Sekretaris BPBD, Sekdis Peternakan dan Keswan, Kabag Hukum Setda, Kabag Prokopim Setda, diwakili Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan, Kabid Pencegahan dan Kesiapaiagan BPBD.
Kata Sekda saat memimpin rapat yang berlangsung, rapat ini penting dilakukan guna mengantisipasi adanya penyebarluasan virus atau wabah PMK di wilayah Kabupaten Dompu.
“Langkah antisipasi dari Satgas hendaknya dapat dilakukan sehingga mata rantai penyebaran virus PMK dapat dihentikan dan tidak berdampak meluas bagi masyarakat”, sebutnya.
Lanjut Sekda melalui rapat ini masukan, usul dan saran dari anggota tim Satgas diperlukan untuk mengambil langkah tepat dalam pencegahan dan penanganan PMK.
“Saya ingin masukan, usul dan saran dari anggota Tim Satgas sebagai bahan untuk mengambil langkah kebijakan maupun strategi dalam pencegahan dan penanganan PMK sehingga tidak berdampak meluas bagi masyarakat”, ucapnya.
Sementara itu Kalak BPBD, H. Tajudddin Hir, SH., M.Si dalam kesempatan ini menyebut perlunya dilakukan pengawasan terhadap keluar masuknya hewan ternak dari dan di daerah perbatasan.
Kata Kalak Tajuddin, mata rantai penyebaran virus PMK dapat dilakukan dengan menyiapkan petugas yang secara khusus mengawasi arus masuk dan keluar hewan ternak dari dan di daerah perbatasan.
“Dengan adanya petugas di daerah perbatasan akan bisa dipastikan keamanan dari hewan ternak yang keluar masuk, apakah ternak tersebut sehat atau tidak dan juga PMK dapat terdeteksi”, tuturnya.
Selanjutnya Kabid Kesmavet, drh. Mujahiddin, yang mewakili Kadis Peternakan dan Keswan, menyebut pencegahan dan penanganan PMK diperlukan sinergisitas dari semua pihak.
“Sinergisitas dalam penanganan PMK diperlukan terutama dari Satgas yang sudah dibentuk untuk dapat turun bersama terutama di lokasi yang diduga sudah ada kasus PMK”, sebutnya.
Lanjut Mujahiddin dalam penanganan PMK tim dari Disnakwan sudah turun secara maksimal melakukan penanganan PMK dengan pemberian vaksinasi pada hewan ternak di 8 wilayah kecamatan dengan perioritas di lokasi yang diduga ada kasus PMK.
“Agar tugas penanganan PMK ini dapat berjalan maksimal dan tuntas dukungan dari semua pihak untuk bersinergi dibutuhkan”, ucapnya.
Setelah adanya masukan, usul dan saran dari peserta rapat, Sekda Gatot Gunawan Perantauan Putra menyimpulkan rapat yang berlangsung dengan hasil sebagai berikut;
- Menyikapi permasalahan PMK yang terjadi dengan sikap tenang dan terus melakukan upaya-upaya penting seperti koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait penanganan PMK;
- Pembuatan SOP penanganan PMK;
- Penyusunan SOP perubahan status penanganan PMK dari siaga darurat ke tanggap darurat;
- Pemutusan mata rantai penyebarluasan PMK dengan KIE, membatasi arus masuk keluar masuk hewan ternak dari dan di luar Kabupaten Dompu;
- Langkah-langkah lainnya yang dianggap perlu.
Rapat berlangsung aman, lancar dan tertib dengan satu komitmen untuk melaksanakan tugas pencegahan dan penanganan PMK sehingga tidak berdampak yang merugikan bagi masyarakat. (BPBD – Ist)